Jangan
katakan kalimat itu lagi, aku bosan mendengar kamu berulang-ulang bilang padaku
“ Lupakan aku, karena kamu pantas dapatkan yang lebih baik dibandingkan ku “ .
Lalu
inikah caramu menjelaskan padaku bahwa pria itu yang lebih pantas mendapatkan
kamu ketimbang diriku.
Nalarku
masih tak berjalan, kenapa kini kamu tetap memilih bersamanya, pria yang dua
tahun lalu kamu kenalkan padaku .
Oh
Tuhan, apakah dia waktu itu tak merasakan bahwa aku tersakiti .
Saat
perkenalan yang tak pernah kuanggap ada itu aku katakana pada priamu “ Jaga dia
baik-baik, dia wanita yang baik, jangan sakiti dia karena dia adalah sahabatku
“
Dan
semua pintaku pada priamu itu tak pernah benar-benar tulus kukatakan .
Setahun
telah kamu lewati bersama priamu, sedang aku masih asik dengan kesibukanku
menuliskan...