Oleh
Handika Prasetya Anggara
Maya Dina Asri
Melati Puspa Arum
RA.Eflin Nawang Wulan
Radiatan Mardiah
Salman Rouli Naibaho
XI
IPA RSBI 4
Guru
Pembimbing
Irda
Yendri, M.Pd
SMA NEGERI 4 KOTA JAMBI
KATA PENGANTAR
Pertama kami mengucapkan puji syukur
atas kehadirat Tuhan YME, atas segala kebesaran dan limpaha nikmat yang
diberikan-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan percobaan “Pembuatan
Tempe“.Adapun penulisan laporan percobaan ini bertujuan untuk menganalisis
dan memahami prinsip fermentasi yang terjadi pada kedelai hingga menjadi tempe.
Dalam penulisan laporan percobaan
ini, berbagai hambatan telah kami alami. Oleh karena itu,terselesaikannya
laporan percobaan ini tentu saja bukan karena kemampuan kami semata-mata. Namun
karena adanya dukungan dan bantuan dari pihak-pihak yang terkait.Sehubungan
dengan hal tersebut, perlu kiranya penulis dengan ketulusan hati mengucapkan
terima kasih kepada Ibu Pengajar Mata Pelajaran Bioteknologi yang telah
membantu kami dalam menyelesaikan laporan percobaan ini. Kami juga berterima
kasih kepada semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu, yang
telah membantu menyelesaikan laporan percobaan ini.
Dalam penyusunan laporan percobaan
ini, kami menyadari pengetahuan dan pengalamankami masih sangat terbatas. Oleh
karena itu, kami mohon maaf jika ada kesalahan yang sengaja maupun tidak
sengaja telah kami lakukan. Dan kami juga sangat mengharapkan adanya kritik dan
saran dari berbagai pihak agar laporan percobaan ini lebih baik
dan bermanfaaat. Terima kasih.
Guru
Pembimbing Jambi, Oktober 2012
Irda Yendri, M.Pd Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...........................................................................i
KATA PENGANTAR.........................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................iii
BAB
I PENDAHULUAN...................................................................1
A.
Latar
Belakang......................................................................................1
B.
Tujuan
Percobaan.................................................................................1
C.
Manfaat
Percobaan..............................................................................1
BAB
II TINJAUAN PUSTAKA...........................................................2
A.
Pengertian
Fermentasi............................................................2
B.
Mikroorganisme pada Fermentasi..........................................2
BAB
III BAHAN
DAN METODE PERCOBAAN..........................3
A.
Tempat
dan Waktu Percobaan.................................................3
B.
Bahan dan Alat Percobaan.......................................................3
C.
Metode
Kerja...........................................................................3
BAB
IV HASIL & PEMBAHASAN..........................................4
A.
Hasil
Pembahasan...................................................................4
B.
Pengamatan.............................................................................4
C.
Gambar
Proses Pembuatan Tempe........................................5
BAB
V PENUTUP................................................................................7
A.
Kesimpulan.............................................................................7
B.
Saran........................................................................................7
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Fermentasi dapat terjadi karena adanya
aktivitas mikroba penyebab fermentasi pada substrat organik yang sesuai.
Terjadinya fermentasi ini dapat menyebabkan perubahan sifat bahan pangan,
sebagai akibat dari pemecahan kandungan-kandungan bahan pangan tersebut.
Jika cara-cara pengawetan pangan yang lain misalnya
pemanasan, pendinginan, pengeringan, iradiasi dan lain-lainnya ditujukan untuk
mengurangi jumlah mikroba, maka proses fermentasi adalah sebaliknya, yaitu
memperbanyak jumlah mikroba dan menggiatkan metabolismenya di dalam
makanan. Tetapi jenis mikroba yang
digunakan sangat terbatas yaitu disesuaikan dengan hasil akhir yang
dikehendaki.
Beberapa contoh makanan hasil fermentasi adalah tempe,
tauco, dan kecap yang dibuat dari kedelai, oncom dari bungkil kacang tanah,
ikan peda, terasi, sayur asin, keju dan yoghurt dari susu, anggur minum, brem
dan lain-lainnya.
Pada proses pembuatan tempe, fermentasi berlangsung
secara aerobik dan non alkoholik. Mikroorganisme yang berperan adalah kapang
(jamur), yaitu Rhizopus oryzae, Rhizopus
oligosporus, dan Rhizopus arrhizus.
B.
Tujuan Percobaan
Percobaan ini bertujuan agar pratikan mampu menganalisis
dan memahami prinsip fermentasi yang terjadi pada kedelai hingga menjadi tempe.
C.
Manfaat Percobaan
Dengan pengolahan kedelai menjadi tempe
pastinya dapat meningkatkan sumber protein yang penting bagi pola makanan
masyarakat di Indonesia khususnya.
BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA
A. Pengertian Fermentasi
Fermentasi bahan pangan adalah hasil
kegiatan dari beberapa spesies mikroba seperti bakteri, khamir dan kapang. Mikroba yang melakukan fermentasi dengan
memberikan hasil yang dikehendaki dapat dibedakan dari mikroba-mikroba penyebab
penyakit dan penyebab kerusakan. Mikroba
fermentasi mendatangkan hasil akhir yang dikehendaki, misalnya bakteri akan
menghasilkan asam laktat, khamir menghasilkan alkohol, kapang menghasilkan
tempe (Muchtadi; 1989).
Fermentasi biasanya dilakukan dengan
menggunakan kultur murni yang dihasilkan di laboratorium. Kultur ini dapat disimpan dalam keadaan
kering atau dibekukan, misalnya kultur murni dari bakteri asam laktat untuk
membuat keju. Kadang-kadang tidak
digunakan kultur murni untuk fermentasi sebagai laru (starter). Misalnya pada pembuatan tempe atau oncom
digunakan hancuran tempe dan oncom yang sudah jadi (Winarno, dkk; 1984).
B.
Mikroorganisme pada Fermentasi
Jenis kapang digunakan dalam khususnya
bagi beberapa jenis kayu dan fermentasi bahan pangan khususnya di Asia, seperti
kecap, miso, tempe dan lain-lainnya.
Jenis kapang yang banyak memegang peranan penting dalam fermentasi bahan
makanan tersebut adalah Aspergillus, Rhizopus dan Penicillium (Setiadi; 2002).
Tempe adalah sumber protein yang
penting bagi pola makanan di Indonesia, terbuat dari kedelai. Pembuatan tempe dilakukan sebagai berikut :
kedelai kering dicuci, direndam semalam pada suhu 250C esok paginya
kulit dikeluarkan dan air rendam dibuang.
Kedelai lalu dimasak selama 30 menit.
Sesudah itu didinginkan, diinokulasikan dengan spora Rhizopus oligosporus dan Rhizopus oryzae, ditaruh dalam panci
yang dangkal dan diinkubasikan pada suhu 300C selama 20 - 24
jam. Dalam waktu itu kedelai terbungkus
sempurna oleh mycelia putih dari jamur.
Sekarang tempe siap untuk dikosumsi.
Cara penyajiannya adalah tempe dipotong-potong, direndam sebentar dalam
garam lalu digoreng dengan minyak nabati.
Hasilnya adalah tempe yang berwarna coklat dan kering. Dapat juga dimakan dalam bentuk mempunyai
kuah atau dengan kecap (Wirakartakusumah, dkk; 1992).
BAB III
BAHAN DAN METODE PERCOBAAN
A. Tempat
dan Waktu Percobaan
- Tempat
Kelas
XII IPA RSBI 4
SMA
Negeri 4 Kota Jambi
- Waktu Percobaan
Selasa, 25 September 2012
Pukul 07.30 WIB
B.
Bahan dan Alat Percobaan
- Bahan:
Biji kedelai dan bibit tempe (laru).
- Alat:
Panci, kompor gas, tampah, tapisan, sendok nasi, ember, pembungkus, jarum,
serbet.
C.
Metode Kerja
1.
Biji kedelai yang telah dipilih,
dibersihkan dan dicuci dengan air bersih.
2.
Lalu kedelai
direbus sampai mendidih dan lanjutkan perebusan sampai kedelai benar-benar
kelihatan empuk, kemudian direndam dengan air bersih selama satu hari satu
malam. Air rendaman diganti setiap 12 jam.
3.
Setelah
direndam sehari semalam dalam air rendaman, lalu kulit ari kedelai dibuang
dengan cara diremas-remas sampai biji terbelah.
4.
Kedelai yang
telah dibuang kulitnya direbus lagi dengan air baru dan bersih selama ± 90
menit sampai titik didih tercapai.
Kemudian rebusan kedelai ditiriskan pada tampah yang beralaskan koran,
lalu didinginkan.
5.
Setelah rebusan
kedelai dingin, taburkan bibit tempe sebanyak 1 gram / 1 kg kedelai
secara merata dengan alat pengaduk.
6.
Kedelai yang
sudah dicampur bibit tempe, dibungkus dengan plastik yang sudah ditusuk-tusuk
dengan jarum. Setelah itu disimpan dalam rak bambu
selama dua hari.
7.
Pengamatan
dilakukan selama dua hari berturut-turut guna melihat proses berlangsungnyafermentasi.
BABA IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.
Hasil Pengamatan
Pengamatan yang dilakukan pratikan pada
dua hari berturut-turut setelah pengolahan kedelai hingga menjadi tempe adalah
sebagai berikut:
-
Pengamatan I
(Rabu, 26 September 2012/Pukul 12.00 WIB)
Kedelai yang terbungkus masih dalam keadaan panas dan
mengembun.
-
Pengamatan II (Kamis, 27 Oktober 2012/Pukul 12.00 WIB)
Jamur merata, tekstur rata dan bau tempe.
B.
Pembahasan
Pada pengamatan I keadaan bungkus kedelai dipenuhi uap air
akibat panas yang masih ditimbulkan oleh proses fermentasi dan mycelia putih
dari jamur belum merata (masih terlihat padatan/biji kedelai).
Pada pengamatan II masih ada biji kedelai yang terlihat akan
tetapi keadaan kedelai telah terbungkus sempurna oleh mycelia putih dari jamur,
karena padatan kedelai menempel pada pembungkusnya maka padatan kedelai
tersebut terlihat membentuk tekstur yang rata sesuai bentuk pembungkusnya dan
pastinya tercium bau yang khas dari bungkusan kedelai tersebut yaitu bau
tempe.
C.
Gambar Proses Pembuatan Tempe
Gambar 1
(
Biji kacang kedelai yang telah direndam dan direbus dibersihkan dari kulit
tipisnya )
Gambar 2
(Biji kacang kedelai
dijemur agar kering sambil membersihkan sisa kulit kedelai yang masih ada )
Gambar 3
(
Biji kacang kedelai telah kering )
Gambar 4
(Biji
kacang kedelai diberi ragi tempe )
Gambar 5
(
Setelah diberi tepung dan ragi biji kacang kedelai diaduk hingga rata dengan
menggunakan sendok )
Gambar 6
(
Biji kacang kedelai yang telah siap dibungkus menggunakan daun pisang )
Gambar 7
( Membungkusnya dengan benar dan rapi )
Gambar 8
(
Biji kacang kedelai telah siang dibungkus kemudian diletakkan ditempat tertutup
dan dibiarkan selama 2 hari )
Gambar 9
( Hasilnya 2 hari kemudian . Biji kacang kedelai telah
berhasil menjadi tempe dengan hasil yang baik )
(
Hasil akhir yaitu tempe yang telah siap digoreng dan dapat dimakan dengan rasa
yang enak )
V. PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari percobaan ini dapat disimpulkan bahwa tempe sangat
tergantung dari hasil fermentasi jenis bahan utama/substratnya yaitu kedelai, macam mikroba yang aktif dan
kondisi di sekelilingnya yang mempengaruhi pertumbuhan dan metabolisme mikroba
tersebut, dan hal ini dapat dikatakan bahwa pengolahan kedelai hingga menjadi
tempe sesuai dengan hasil akhir yang dikehendaki.
B.
Saran
Pemberian keterangan/pengarahan yang dilakukan
asisten/pembimbing sudah baik akan tetapi pratikan masih mengharapkan pada
percobaan selanjutnya para asisten/pembimbing untuk dapat memberikan
keterangan/pengarahan lebih spesifik lagi dalam hal pengolahan dan penyajian
bahan yang dicoba. Dengan adanya keterangan/pengarahan yang lebih baik lagi
yang diberikan asisten/pembimbing dapat menjadi pengetahuan dan bahan kuliah
bagi pratikan nantinya.
DAFTAR PUSTAKA
NB : Jika postingan ini
berguna/bermanfaat untuk anda, anda juga bisa memberikan saran di postingan ini
melalui kotak komentar di bawah, terimakasih :*
1 komentar:
Thankyou, jadi ada bayangan untuk bikin laporan
Post a Comment