PUISI LAMA “SLOKA”
Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan.
Aturan- aturan itu antara lain :
1. Jumlah kata dalam 1 baris
2. Jumlah baris dalam 1 bait
3. Persajakan (rima)
4. Banyak suku kata tiap baris
5. Irama
2. Jumlah baris dalam 1 bait
3. Persajakan (rima)
4. Banyak suku kata tiap baris
5. Irama
Seloka adalah pantun berkait yang
tidak cukup dengan satu bait saja sebab pantun berkait merupakan jalinan atas
beberapa bait.
CIRI-CIRI SELOKA:
a. Baris kedua dan keempat pada bait
pertama dipakai sebagai baris pertama dan ketiga bait kedua.
b. Baris kedua dan keempat pada bait kedua dipakai sebagai baris pertama dan ketiga bait ketiga
c. Dan seterusnya
b. Baris kedua dan keempat pada bait kedua dipakai sebagai baris pertama dan ketiga bait ketiga
c. Dan seterusnya
CONTOH SLOKO
Warna merah menghias buku
Indah nian kian ku pandang
Anak kecil menangis sendu
Seharian ia tak makan
Indah nian kian ku pandang
Kalau boleh tentu ku mau
Seharian ia tak makan
Adakah besuk nasi dan lauk
Kalau boleh tentu ku mau
Namun sayang itu milikmu
Adakah besuk nasi dan lauk
Walau sekedar pengganjal perut
Kalau boleh tentu ku mau
Seharian ia tak makan
Adakah besuk nasi dan lauk
Kalau boleh tentu ku mau
Namun sayang itu milikmu
Adakah besuk nasi dan lauk
Walau sekedar pengganjal perut
Karya Zahra
Zain
Bunga mawar cempaka biru
Bunga rampai didalam puan
tujuh malam semalam rindu
belum sampai padamu tuan
Bunga rampai didalam puan
ruku ruku dari peringgit
belum sampai padamu tuan
rindu saya bukan sedikit
ruku ruku dari peringgit
teras jati bertalam talam
rindu saya bukan sedikit
nyaris mati semalam malam
Teras jati bertalam talam
kapal berlabuh di lautan sisi
nyaris mati semalam malam
bantal di peluk saya ditangisi
Bunga mawar cempaka biru
Bunga rampai didalam puan
tujuh malam semalam rindu
belum sampai padamu tuan
Bunga rampai didalam puan
ruku ruku dari peringgit
belum sampai padamu tuan
rindu saya bukan sedikit
ruku ruku dari peringgit
teras jati bertalam talam
rindu saya bukan sedikit
nyaris mati semalam malam
Teras jati bertalam talam
kapal berlabuh di lautan sisi
nyaris mati semalam malam
bantal di peluk saya ditangisi
Sumber Anatomi Sastra Prof.atar Semi hal 148
CONTOH SELOKO JAMBI
1)Kalau lah memahat
diatas baris
Kalau mengaji lah
diatas kitab
Rumah sudah jadi
Ganden dan pahat dak
bebunyi lagi
Artinya : Setiap
masalah apabila sudah diselesaikan (dimufakatkan) maka tidak akan atau tidak
lagi timbul masalah itu dikemudian hari.
2) Di bulekkan
karno nak digulingkan
Di pipihkan karno nak
dilayangkan
Bulek aek dek pembuluh
Bulek kato dek mufakat
Artinya : Setiap
masalah dicari jalan keluarnya, dan dicari kesepakatanya (mufakat).
3)Bunyi siamang
dibukit pangkah
Turun kelukuk makan
padi
Kalau tergemang ulak
langkah
Sementaro main belum
jadi
Artinya : Orang tua
ikut memperhatikan gerak-gerik atau tingkah laku atau budi pekerti anak-anaknya
4) Bagaimano nian kelamnyo kabut
Mato jangan di pejamkan
Bagaimano susahnyo hidup
Namun sembahyang jangan ditinggalkan
Artinya : Bagaimanapun sulitnya hidup yang dijalani,
jangan sampai meninggalkan shalat lima waktu
5) Kalau pandai
berkain panjang
Lebih dari kain sarung
Kalu pandai berinduk
semang
Lebih dari ibu kandung
Atrinya :contoh kisah
orang yang ingin meninggalkan kampong halamanya dan ingin tinggal dikampung
orang lain, disebut juga merantau.
6) Rumah sudah,
pahat idak berbunyi
Api padam puntung
tidak berasap
Yang terjatuh biarlah
tinggal
Yang terpijak biarlah
luluh
Artinya : Dalam
menetapkan keputusan yang berat atau rumit, harus dikuatkan dengan Janji setia
menurut kenyataan hukum adat tersebut sangat besar pengaruhnya dalam menata
kehidupan masyarakat yang taat kepada hukum.
NB : Jika postingan ini berguna/bermanfaat untuk anda, anda juga bisa memberikan saran di postingan ini melalui kotak komentar di bawah, terimakasih :*
NB : Jika postingan ini berguna/bermanfaat untuk anda, anda juga bisa memberikan saran di postingan ini melalui kotak komentar di bawah, terimakasih :*
0 komentar:
Post a Comment