Aku
menyebut ini hanya sebuah mimpi, karena aku bertemu denganmu bukanlah didunia
nyata. Aku menyebut ini mimpi senja, karena aku berbincang denganmu dibawah langit
jingga.
Saat
didunia nyata, kita memang saling melihat tapi jarang untuk bertegur sapa. Kita
sama-sama tau, kita dibatasi oleh
sesuatu yang disebut perbedaan. Dan kita malah sibuk mengurusi perbedaan itu
tanpa memikirkan ada banyak persamaan yang kita acuhkan.
Didunia
nyata dimana biasanya kita berdiri, langit biru masih enggan menyaksikan aku
dan kamu bersama. Ia masih terus asik melihat kita yang saling mengenal tapi
justru terlihat begitu jauh, seperti tak saling tahu.
Tapi
kali ini kurasa langit biru harus mengalah akan hadirnya langit senja. Langit
bewarna jingga itu kali ini mampu membuatku tak ingin pergi dari dunia baru yang
diciptakannya. Senja itu merelakan diri menjadi saksi untuk kedekatan antara
aku dan kamu.
Saat
itu tak ada jarak diantara kita, bahkan perbedaanpun tak mampu membuat celah
antara aku dan kamu. Kamu saat itu banyak sekali bercerita, memaparkan
kehidupanmu. Menyebutkan satu persatu impian yang ingin kamu raih dan dalam
setiap keinginanm, kamu berharap kepada Tuhan agar selalu ada aku.
Ketika
kamu terus bercerita, senja masih setia berada diantara kita, ia mampu menahan
malam agar tak datang mengusik. Akupun masih setia mendengarkanmu, dan aku
bahagia. Namun dibalik semua itu aku harus siap terpuruk dalam dunia khayal
yang kuciptakan sendiri !
Visit Mimpi Senja at https://soundcloud.com/wullan-dqsr/mimpi-senja
Inspiration from " BR "
By Raenwulan
0 komentar:
Post a Comment