Haruskah kita berdiri
diposisi sesulit ini? Situasi dimana kita disini adalah aku kamu dan dia. Kita
yang mengaku dewasa tapi malah begitu mudah terpancing ego yang dipimpin oleh perasaan masing-masing.
Layaknya sepasang merpati, saat
si jantan dan sang betina sudah diikat bersama, maka merekapun akan bersama
selamanya. Mau dipisahkan sejauh apapun pasti mereka mampu menemukan
pasangannya kembali.
Kukira ikatan aku dan kamu
layaknya ikatan burung menawan itu, tak akan terpecah oleh hadirnya merpati
baru. Kukira satu hati milikmu hanya akan diberikan untukku, bukan malah
terbagi untuk hati yang lain. Dan jika sudah seperti ini, bolehkah aku
menyalahkan waktu ? Waktu yang seenaknya mendatangkan dia disaat aku telah
memelukmu. Entahlah, meskipun aku terus mengeluarkan suara untuk mencaci sang waktu,
kembali kepada waktu lah aku berharap agar dia secepatnya menghilang dari
hidupmu.
Tiga tahun apa tak cukup
untuk meyakinkanmu? Agar langkahmu tak ringan mengejarnya setelah puluhan bulan
yang kita lewati bersama. Aku berjuang ditengah kamu memperjuangkannya. Lalu
saat aku hendak menyerah kamu menarikku kembali untuk berusaha lagi. Aku
membayangkan masa depan bersama, sedangkan kamu tetap diam ditempat menggenggamku
tapi juga menggenggamnya. Dengan inikah kamu memberitahu bahwa perasaanmu telah
benar-benar terbagi? Kamu menahanku tapi juga menahannya dan merindukanku tapi
juga merindukannya .
Kamu memang menganggap semuanya
nyata dan mudah untuk dijalani, tapi bagiku bersamamu sekarang aku menjalani
omong kosong besar, tak nyata sama sekali! Aku dan kamu layaknya kaki yang
melangkah, tak akan pernah sejalan. Buatku kita sekarang sesosok manusia yang
sudah sulit untuk saling mengenal. Kini kamu hanyalah metafora, aku tak punya
kemauan lagi untuk menjangkaumu. Harum tubuhmupun kini perlahan menghilang dan
kuharap akan benar-benar lenyap . Lalu waktu yang kita punya dulu biarkan
menumpuk dilembaran-lembaran ingatanmu tanpa perlu dia tau.
Pada
akhirnya waktu yang akan selalu jadi pemenang
Waktulah
yang punya wewenang
Waktu
datang membawaku padamu
Waktu
pula yang membawamu padanya
Dan
saat semua itu terjadi
Waktulah
yang membawaku pergi
Pergi
untuk sebuah alasan
Agar
kamu bahagia bersama dia
By Raenwulan
0 komentar:
Post a Comment