Mawar ini sekarang tak merah lagi .
Tersimpan begitu lama hingga wanginya
hilang .
Tak segar, tak enak dipandang, apalagi untuk diberikan, tak layak
!
Mawar ini masih ada sebagai lambang
kepengecutan .
Aku
orang yang hanya mampu melihatmu dikejauhan. Begitu jauh sampai-sampai kamu tak
akan pernah bisa merasakan hadirku, dan merasakan cinta yang kumiliki .
Itu
semua bukan karena kita tak saling mengenal. Atau karena kita tak dekat .
Kamu
mengenalku, malah sangat baik . Kita pun begitu dekat bahkan sangat akrab,
begitu hangat, dan aku takut untuk merusaknya .
Kamu
mengetahui bagaimana diriku. Aku juga mengetahui banyak hal tentangmu . Tentang
hidupmu, tentang kebiasaanmu, bahkan apa yang kamu suka sampai yang kamu tak
suka .
Tak
ada yang kamu sembunyikan dariku, bahkan tentang perasaanmu . Telingaku sudah
terbiasa mendengar kamu bercerita tentang orang yang kamu suka .Dari mulai
bahagia hingga sedihmu aku tau .
Tapi
aku ? Aku seorang pecundang yang menyembunyikan perasaanku . Aku seorang
pembohong. Bukan bohng padamu, tapi bohong pada diriku sendiri .
Aku
tak pernah bisa mengakui bahwa kupunya cinta. Aku tak pernah berani dan mungkin
sampai kapanpun tak mampu untuk mengatakan kalau aku peduli padamu,
menyayangimu, mencintai setiap yang ada padamu .
Mawar
merah kan ? Kamu suka itu. Ah itu perkara mudah untuk diketahui .
Kamu
bercerita tentang alasanmu menyukai mawar merah. Senyummu terbentuk saat
melihat bunga berduri itu .
Aku
menyimpannya, sampai sekarang masih ada. Mawar yang sebenarnya ingin kuberikan
saat masih segar. Sayangnya sekarang sudah layu, bahkan durinyapun tak mampu
lagi membuat luka .
Mawar yang kusimpan untukmu.
Mengingatkan akan kebodohanku
Namun mengingatkan kalau kupunya rasa
yang indah untukmu
By Raenwulan
0 komentar:
Post a Comment