Monday, 11 March 2013

BODOH DAN PENGECUT


Mawar ini sekarang tak merah lagi .
Tersimpan begitu lama hingga wanginya hilang .
Tak segar, tak enak  dipandang, apalagi untuk diberikan, tak layak !
Mawar ini masih ada sebagai lambang kepengecutan .

Aku orang yang hanya mampu melihatmu dikejauhan. Begitu jauh sampai-sampai kamu tak akan pernah bisa merasakan hadirku, dan merasakan cinta yang kumiliki .
Itu semua bukan karena kita tak saling mengenal. Atau karena kita tak dekat .
Kamu mengenalku, malah sangat baik . Kita pun begitu dekat bahkan sangat akrab, begitu hangat, dan aku takut untuk merusaknya .

Kamu mengetahui bagaimana diriku. Aku juga mengetahui banyak hal tentangmu . Tentang hidupmu, tentang kebiasaanmu, bahkan apa yang kamu suka sampai yang kamu tak suka .
Tak ada yang kamu sembunyikan dariku, bahkan tentang perasaanmu . Telingaku sudah terbiasa mendengar kamu bercerita tentang orang yang kamu suka .Dari mulai bahagia hingga sedihmu aku tau .

Tapi aku ? Aku seorang pecundang yang menyembunyikan perasaanku . Aku seorang pembohong. Bukan bohng padamu, tapi bohong pada diriku sendiri .
Aku tak pernah bisa mengakui bahwa kupunya cinta. Aku tak pernah berani dan mungkin sampai kapanpun tak mampu untuk mengatakan kalau aku peduli padamu, menyayangimu, mencintai setiap yang ada padamu .

Mawar merah kan ? Kamu suka itu. Ah itu perkara mudah untuk diketahui .
Kamu bercerita tentang alasanmu menyukai mawar merah. Senyummu terbentuk saat melihat bunga berduri itu .
Aku menyimpannya, sampai sekarang masih ada. Mawar yang sebenarnya ingin kuberikan saat masih segar. Sayangnya sekarang sudah layu, bahkan durinyapun tak mampu lagi membuat luka .

Mawar yang kusimpan untukmu.
Mengingatkan akan kebodohanku
Namun mengingatkan kalau kupunya rasa yang indah untukmu

By Raenwulan

0 komentar:

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More