Wednesday, 20 March 2013

TAK ADA YANG BERSALAH

Kali ini aku harus mengalah kepada keadaan, membiarkan rasa diantara kita tak disatukan . Kamu begitu jauh sampai-sampai tanganku tak bisa selalu mendekapmu. Tapi kamu selalu saja mampu menghadirkan sebuah pelukan hangat melalui kasih yang kamu miliki untukku.


Apakah aku melakukan sesuatu yang keji karena masih tetap mempertahankan cinta yang kumiliki untukmu dan untuk pasanganku? Berdosakah aku yang telah hadir diantara kamu dan pasanganmu ?

Kenapa dunia yang begitu luas ini menjadi begitu kecil hingga mampu mempertemukan aku dan kamu ? Lalu akhirnya pertemuaan itu menjadi begitu rumit karena perlaha berubah menjadi sebuah kedekatan. Keakrabat yang membuatku mulai terbiasa denganmu. Membuat aku berharap waktu bisa berhenti sejenak agar aku bisa bersamamu tanpa ada yang akan tau .Semua harapanku bersamamu itu kini mampu membuatku melanggar janji pada pasanganku akan menutup pintu hati bagi orang lain .

Seharusnya aku bisa mencegahmu untuk berhenti sebelum kita semakin jauh, sebelum rasa diantara kita semakin kuat hingga sulit untuk dihapus .Tapi aku memilih tak melakukan itu. Aku tak menyesal, karena memang tak ada yang perlu disesali, tak ada juga yang bisa disalahkan, karena rasa diantara kita tumbuh dengan sendirinya .

“Kamu yakin tak akan ada yang tersakiti ? Kamu percaya kalau kita tetap bertahan dengan apa yang sudah kita punya kita akan bahagai ?” Pertanyaan yang sempat kamu lontarkan padaku .
“Ya karena kita masih punya cinta untuk mereka. Aku tak akan melepas pasanganku karena perasaan ini masih bertahan padanya. Walaupun kamu mencintaiku kamu tak bisa berbohong kalau kamu masih ingin bersama pasanganmu karena kamu juga masih cinta.” Kurasa ini adalah penjelasanku yang terakhir untukmu.

“Kamu benar, kamu itu seperti asa yang kuhirup dan masuk kedalam raga lalu menetap dalam tubuhku, tapi aku sudah punya udara sendiri yang mampu membuatku bernafas, udara sejuk yang seharusnya tak aku biarkan pergi begitu saja.” Kamu menutup pembicaraan kali itu dan aku hanya mampu terdiam tanpa mampu menangis ataupun tersenyum .

Kini kita tau tak aka ada yang meninggalkan, baik aku meninggalkan pasanganku atau kamu meninggalkan pasanganmu . Meski ada sisi hati yang terluka, kita harus sadar bahwa kita tetap punya kebahagiaan masing-masing, kebahagiaan dari seseorang yang masing-masing sudah kita miliki .
Kini untuk menjaga hatiku untuknya dan untukmu mungkin tak mudah, tapi aku harap Tuhan tak akan menghapus perasaanku padamu dan padanya. Maaf jika ku serakah. Maaf jika ku menginginkan ini semua.

Kamu yang begitu jauh aku akan tetap bisa mengetahui masih adanya kepedulian lewat ribuaan sapaanmu yang kukumpulkan. Aku masih merasakan hadirmu lewat banyaknya rindu yang kujalin.

Aku tak menyesal bertemu dengan pasanganku lebih awal .
Aku juga tak menyalahkan waktu yang baru sekarang mempertemukan aku dan kamu .

By Raenwulan

0 komentar:

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More