Kali
ini aku harus mengalah kepada keadaan, membiarkan rasa diantara kita tak
disatukan . Kamu begitu jauh sampai-sampai tanganku tak bisa selalu mendekapmu.
Tapi kamu selalu saja mampu menghadirkan sebuah pelukan hangat melalui kasih
yang kamu miliki untukku.
Apakah
aku melakukan sesuatu yang keji karena masih tetap mempertahankan cinta yang
kumiliki untukmu dan untuk pasanganku? Berdosakah aku yang telah hadir diantara
kamu dan pasanganmu ?
Kenapa
dunia yang begitu luas ini menjadi begitu kecil hingga mampu mempertemukan aku
dan kamu ? Lalu akhirnya pertemuaan itu menjadi begitu rumit karena perlaha
berubah menjadi sebuah kedekatan. Keakrabat yang membuatku mulai terbiasa
denganmu. Membuat aku berharap waktu bisa berhenti sejenak agar aku bisa
bersamamu tanpa ada yang akan tau .Semua harapanku bersamamu itu kini mampu
membuatku melanggar janji pada pasanganku akan menutup pintu hati bagi orang
lain .
Seharusnya
aku bisa mencegahmu untuk berhenti sebelum kita semakin jauh, sebelum rasa
diantara kita semakin kuat hingga sulit untuk dihapus .Tapi aku memilih tak
melakukan itu. Aku tak menyesal, karena memang tak ada yang perlu disesali, tak
ada juga yang bisa disalahkan, karena rasa diantara kita tumbuh dengan
sendirinya .
“Kamu
yakin tak akan ada yang tersakiti ? Kamu percaya kalau kita tetap bertahan
dengan apa yang sudah kita punya kita akan bahagai ?” Pertanyaan yang sempat
kamu lontarkan padaku .
“Ya
karena kita masih punya cinta untuk mereka. Aku tak akan melepas pasanganku karena
perasaan ini masih bertahan padanya. Walaupun kamu mencintaiku kamu tak bisa
berbohong kalau kamu masih ingin bersama pasanganmu karena kamu juga masih
cinta.” Kurasa ini adalah penjelasanku yang terakhir untukmu.
“Kamu
benar, kamu itu seperti asa yang kuhirup dan masuk kedalam raga lalu menetap
dalam tubuhku, tapi aku sudah punya udara sendiri yang mampu membuatku
bernafas, udara sejuk yang seharusnya tak aku biarkan pergi begitu saja.” Kamu
menutup pembicaraan kali itu dan aku hanya mampu terdiam tanpa mampu menangis
ataupun tersenyum .
Kini
kita tau tak aka ada yang meninggalkan, baik aku meninggalkan pasanganku atau
kamu meninggalkan pasanganmu . Meski ada sisi hati yang terluka, kita harus
sadar bahwa kita tetap punya kebahagiaan masing-masing, kebahagiaan dari
seseorang yang masing-masing sudah kita miliki .
Kini
untuk menjaga hatiku untuknya dan untukmu mungkin tak mudah, tapi aku harap
Tuhan tak akan menghapus perasaanku padamu dan padanya. Maaf jika ku serakah. Maaf jika ku menginginkan ini semua.
Kamu
yang begitu jauh aku akan tetap bisa mengetahui masih adanya kepedulian lewat
ribuaan sapaanmu yang kukumpulkan. Aku masih merasakan hadirmu lewat banyaknya
rindu yang kujalin.
Aku tak menyesal bertemu dengan
pasanganku lebih awal .
Aku juga tak menyalahkan waktu yang
baru sekarang mempertemukan aku dan kamu .
By Raenwulan
By Raenwulan
0 komentar:
Post a Comment